Tahapperencanaan pameran – Tahap awal penyelenggaraan pameran adalah perencanaan. Pada tahap ini disusun rencana kegiatan secara sistematis dan logis.Agar tujuan pameran dapat dicapai perlu adanya perencanaan yang matang. Berikut tahapan yang perlu disiapkan dalam merencanakan pameran. Daftar Isi [ sembunyikan] 1. Menetapkan Tujuan
Pameran karya seni rupa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang seniman sebagai wadah penyaluran ide dan gagasannya. Kegiatan ini berfungsi bagi para pengunjung atau penikmat seni untuk menyampaikan apresiasi dan tanggapan terhadap karya seni rupa para seniman. Agar pameran bisa berjalan dengan baik maka perlu adanya konsep dan prosedur karya seni rupa yang baik. Apa saja? Pada dasarnya sebuah pameran karya seni rupa harus dikemas secara menarik agar para calon pengunjung tertarik untuk mendatanginya, sehingga perlu konsep dan prosedur yang matang. Konsep dan prosedur karya seni rupa dua dimensi maupun tiga dimensi dapat dikemas sebagai berikut Pembentukan Panitia Langkah awal untuk suatu kegiatan adalah pembentukan panitia. Pembentukan panitia sangat penting karena perlu adanya pembagian tugas dalam menyelenggarakan pameran. Adapun struktur panitia pameran yaitu Pembimbing bertanggung jawab mengarahkan agar pameran dapat berjalan sesuai dengan rencana Ketua Panitia bertanggung jawab menyelenggarakan pameran Wakil Ketua, membantu ketua memperlancar penyelenggaraan pameran Sekretaris bertanggung jawab mengurus administrasi Bendahara bertanggung jawab keuangan Seksi Karya bertanggung jawab menyeleksi karya yang akan dipamerkan Seksi display bertanggung jawab mendesain sajian karya seni pameran Seksi penjangga bertanggung jawab memandu pengunjung dan mengendalikan keamanan Menentukan Waktu dan Tempat Pameran Penyelenggaraan pameran perlu dipilih waktu yang tepat agar banyak pengunjung yang datang ke pameran. Misalnya, pameran diselenggarakan di tengah tahun atau di akhir tahun. Tempat penyelenggaraan pameran dapat dilingkungan sekolah atau sekolah seperti di gedung serbaguna, hotel, pendopo, kelurahan, atau kecamatan. Menetapkan dan Mengumpulkan Karya Yang Akan Dipamerkan Setelah panitia terbentuk lalu diputuskan jenis karya apa yang akan dipamerkan, apakah karya dua dimensi, karya tiga dimensi ataukah kombinasi keduanya. Setelah jelas jenis karyanya seksi pengadaan karya mulai mendata karya seni yang ada dan melakukan seleksi. Baca juga Prosedur Berkarya Teater Tradisional Mengelompokkan Karya Data karya seni hasil seleksi dikelompokkan lagi berdasarkan jenis tema ataupun subtemanya. Mencatat Karya dan Memberi Nama Karya Setelah karya-karya dikelompokkan langkah berikutnya yaitu mencatat karya-karya tersebut dengan mencantumkan judul karya, nama penciptanya serta bahan-bahan yang digunakan. Menyusun Proposal Adapun untuk struktur proposal berisi; pendahuluan, tujuan kegiatan, tema, nama kegiatan, dan sumber dana. Pelaksanaan Pameran Langkah-langkah pelaksaaan pameran seni secara umum dalam masyarakat luas, sebagai berikut Tema dan materi pameran Tema pameran menjadi pedoman karya seni apa saja yang akan dipamerkan. Misalnya, karya seni yang menonjolkan perhatian kepada masyarakat terpinggirkan. Materi pameran membatasi jenis karya seni yang akan dipamerkan. Misalnya, karya seni patung yang menampilkan perhatian kepada masyarakat terpinggirkan. Pengumpulan hasil karya Hasil karya seni untuk pameran adalah karya seni yang sudah lolos seleksi terlebih dahulu. Seleksi menjamin karya seni yang dipamerkan adalah karya seni bermutu dengan nilai estetis tingkat tinggi. Panitia dan kurator Pelaksanaan suatu kegiatan pameran akan lebih mudah apabila dibentuk kepanitian atau diselenggarakan oleh event organizer. Kurator berperan sebagai penyelenggara pameran karya seni, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan. Bahkan kurator dapat melakukan seleksi terhadap seniman atau perupa berdasarkan tema yang dirancangnya. Tempat pameran Sebaiknya panitia pameran memilih tempat atau ruang pameran yang representatif. Pilihan tempat disesuaikan dengan tema dan kapasitas perkiraan pengunjung. Misalnya, kurator menentukan tempat terbuka untuk pameran seni rupa bertema menumbuhkan semangat keterbukaan akan kebhinekaan. Waktu pameran Menentukan waktu antara lain waktu luang pengunjung, saat kunjungan wisata, liburan nasional, dan event tertentu. Publikasi Publikasi memungkinkan masyarakat mengetahui rincian pelaksanaan pameran yakni tema, tempat, waktu, dan keterangan terkait. Publikasi yang bagus akan menghasilkan antusiasme dan apresiasi masyarakat. Alat-alat penunjang Panel, standard display, katalog, lampu, undangan, dan lain sebagainya. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. BacaJuga: Mengenal Seni Rupa Terapan dan Contohnya. Tujuan Apresiasi Seni. Tujuan utama dari adanya apresiasi seni adalah agar orang lain bisa mengerti atau memahami nilai-nilai yang ada dalam suatu karya seni. Selain itu, apresiasi karya seni juga memiliki tujuan sebagai berikut: Mengevaluasi dan mengembangkan nilai estetika karya seni
Seni rupa adalah cabang seni yang diungkapkan dan diciptakan melalui media rupa visual yang tentunya dapat dilihat oleh mata dan biasanya dapat pula dirasakan melalui rabaan. Intinya, wujud rupa adalah penghantar utamanya bagi cabang seni ini, bukan suara seperti pada seni musik, atau gerakan tubuh pada seni tari. Contoh konkretnya adalah lukisan, patung, desain pakaian, kerajinan tangan, dsb. Namun pada kenyataannya, seni rupa tidak hanya berhenti pada produk visual saja. Terdapat banyak sekali jenis media seni yang pada akhirnya menggabungkan media lain, seperti suara dan gerakan dalam seni performans. Kemudian muncul pula produk visual yang tidak dapat diraba materialnya seperti karya lukisan digital yang ditampilkan pada layar gawai. Apa yang dimaksud seni rupa juga “berubah” ketika ditinjau melalui fungsi, wujud, gaya, dsb. Seni rupa juga terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Hal tersebut memicu diskusi dan debat akademik mengenai apa sebetulnya pengertian dari seni rupa. Para ahli yang terlibat menghasilkan beberapa pengertian seni rupa yang cenderung sedikit berbeda satu sama lain. Berikut adalah beberapa pengertian seni rupa menurut para ahli. Seni rupa adalah perpanjangan dari seni, sehingga pengertiannya juga tidak akan luput dari pengertian seni secara umum. Tidak banyak ahli yang membuat pengertian seni rupa secara spesifik karena istilah ini sering disebut dengan istilah seni saja. Berikut adalah pengertian seni menurut beberapa ahli. Soedarso Seni berasal dari bahasa Sanskerta sani yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Namun dalam versi yang lain seni disebut cilpa yang berarti berwarna kata sifat atau pewarna kata benda kemudian berkembang menjadi cilpasastra yang berarti segala macam kekriyaan hasil keterampilan tangan yang artistik Soedarso, 1988, hlm. 16. Pekerti, dkk Seni adalah kegiatan manusia dalam mengekspresikan pengalaman hidup dan kesadaran artistiknya yang melibatkan kemampuan intuisi, kepekaan indera dan rasa, kemampuan intelektual, kreativitas serta keterampilan teknik untuk menciptakan karya yang memiliki fungsi personal atau sosial dengan menggunakan berbagai media Pekerti, 2008, Sumanto Seni adalah hasil proses kerja dan gagasan manusia yang melibatkan keterampilan, kreativitas, kepekaan indera, kepekaan hati dan pikiran untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki kesan indah, selaras, bernilai seni dan lainnya Sumanto, 2006, Susanne K. Langer Menurut Langer karya seni adalah bentuk ekspresi yang diciptakan bagi persepsi kita lewat indera dan pencitraan, dan yang diekspresikan adalah perasaan manusia. Pengertian perasaan di sini adalah dalam lingkup yang luas, yaitu sesuatu yang dapat dirasakan, sensasi fisik, penderitaan dan kegembiraan, gairah dan ketenangan, tekanan pikiran, emosi yang kompleks yang berkaitan dengan hidup manusia. Plato & Rousseau Plato dan Rousseau berpendapat bahwa seni adalah hasil peniruan alam dari segala seginya. Aristoteles Sementara itu, salah satu murid terbaik Plato, yakni Aristoteles, mengungkapkan bahwa seni adalah harus dinilai sebagai suatu tiruan, yakni tiruan dunia alamiah dan dunia manusia. Berbeda dengan Plato, Aristoteles tidak mengartikan seni sekedar tiruan belaka, menurutnya seni harus memiliki keunggulan filsafat, yakni bersifat dan bernada universal. Leo Tolstoy Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis seniman. Thomas Munro Seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Unsur-Unsur Seni Rupa Jika melihat wujud, seni rupa sangatlah bergantung pada unsur yang tampak atau dilihat pada karya. Unsur-unsur pembentuk rupa tersebut tampak jelas pada contoh karya seni seperti gambar, lukisan, atau patung. Misalnya bagaimana unsur garis melingkar membentuk matahari pada lukisan. Kemudian unsur warna mengisi garis melingkar tersebut dengan warna oranye. Unsur-unsur seperti garis dan warna itu adalah unsur-unsur terkecil yang membentuk seni rupa dan disebut sebagai unsur-unsur seni rupa. Lalu ada apa lagi selain warna dan garis yang menjadi pembentuk seni rupa? Berikut adalah penjabarannya. Titik Unsur terkecil dari suatu karya, titik digunakan untuk menciptakan unsur lain dengan cara menderetkannya menjadi suatu garis. Namun titik juga dapat digunakan apa adanya tanpa garis seperti bagaimana karya pointilis yang hanya menggunakan titik yang diatur kerapatannya untuk membuat suatu gambar. Garis Garis adalah hubungan antar titik yang menghasilkan guratan serba guna untuk membentuk unsur lain seperti bidang atau bentuk. Seperti titik, garis juga dapat digunakan apa adanya tanpa menjadi bidang atau bentuk, misalnya gambar sketsa hanya menggunakan garis untuk membentuk suatu karya. Garis juga dapat menjadi pengisi gelap terang dengan cara mengarsirkannya. Bidang Bidang merupakan garis yang ujungnya saling bertemu dan membuat area tertutup. Contohnya adalah lingkaran, segi tiga, persegi, dsb. Volume/Gempal/Bentuk Merupakan bidang yang memiliki volume 3d. Namun volume tersebut hanya semu atau tidak nyata pada karya dua dimensi seperti lukisan, gambar, desain grafis, dsb. memiliki volume Ruang Ruang adalah area yang terbentuk ketika kita memutuskan untuk menggunakan suatu media dalam berkarya. Ruang dalam karya dua dimensi lagi-lagi hanya bersifat semu. Ruang di luar berbagai bidang atau volume disebut dengan ruang negatif, sementara ruang yang berada dalam bidang atau volume disebut ruang positif. Ruang dapat dimanfaatkan untuk memberikan kesan tertentu terhadap karya. Misalnya berikan ruang yang lebih besar di atas karya pemandangan untuk memberikan efek ketenangan dan kemegahan langit. Gelap Terang Jika kita Ingin membuat gambar potret yang realistik, bukan warna yang harus dibuat benar-benar akurat, tapi justru adalah gelap terangnya potret tersebut. Ketika bayangan dan cahaya ditangkap dengan akurat, maka mata kita akan tertipu karena apa yang kita lihat sebetulnya adalah ada atau tidaknya cahaya. Gelap terang juga sangat penting untuk diperhatikan agar karya yang kita buat seimbang, tidak terlalu terang dan menghilangkan detail atau terlalu gelap hingga pemirsa tidak dapat melihat detail. Tekstur Tekstur adalah bagaimana suatu permukaan terasa saat diraba, namun tentunya pada karya 2 dimensi tekstur adalah semu. Tekstur pada karya 2d harus tetap mampu menggetarkan persepsi raba yang melihat agar ia yakin bahwa tekstur tersebut memang ada. Warna Warna merupakan unsur yang paling mencolok, sehingga terkadang hanya unsur ini yang diperhatikan oleh seseorang dalam menentukan suatu karya estetis. Hanya dengan memilih warna yang matching terkadang cukup untuk beberapa orang. Padahal ada lebih dari itu. Warna merupakan unsur yang paling membutakan bagi semua orang, baik itu perupa maupun pemirsa. Sehingga untuk menghindarinya apa yang paling penting diperhatikan dari warna adalah persepsi melihat warna dan bagaimana cara membuat warna yang harmonis, karena harmoni warna bukan hanya mencocok-cocok-an saja. Penjelasan lebih lengkap yang disertai dengan gambar contoh dan pendapat para ahli mengenai unsur-unsur seni rupa dapat disimak pada artikel berikut ini. Unsur Unsur Seni Rupa & Desain; diperkuat Pendapat Ahli Prinsip-Prinsip Seni Rupa Jika kita memperhatikan keberadaan unsur seni rupa pada karya, katakanlah unsur bentuk dan warna pada lukisan, unsur tersebut dipresentasikan dengan berbagai cara untuk mendapatkan efek tertentu. Misalnya, gunung pada lukisan disusun berderet dengan bentuk dan warna yang mirip dan selaras agar tampak lebih blend atau seimbang. Perlakuan tersebut mengikuti prinsip seni rupa, yaitu prinsip kesatuan. Gunung-gunung yang lebih dekat akan digambar dengan bentuk lebih detail dan warna yang lebih hijau, sementara gunung-gunung yang jauh akan digambar dengan warna yang lebih biru dan detail yang lebih buram. Sehingga jelas bahwa keduanya adalah jenis gunung yang berbeda, yang satu adalah kesatuan gunung-gunung yang dekat, sementara yang kedua adalah kesatuan gunung-gunung yang lebih jauh. Prinsip seni rupa adalah mode perilaku kita terhadap cara penyusunan karya untuk mendapatkan efek tertentu yang diinginkan. Mudahnya, prinsip seni rupa adalah berbagai cara untuk menyusun unsur karya seni agar menjadi padu, seimbang atau efek tertentu yang akhirnya akan menghasilkan karya yang lebih natural, jelas, indah, menyenangkan atau memberikan dampak yang lebih kuat ketika pandang. Cara-cara tersebut meliputi beberapa prinsip-prinsip yang akan dijabarkan pada penjelasan di bawah ini. Keseimbangan Karya yang tidak seimbang akan memberikan perasaan tidak nyaman saat dilihat. Oleh karena itu keseimbangan menjadi prinsip yang harus diperhatikan. Keseimbangan dapat dilakukan dengan cara menjaga kesimetrisan berbagai gambar yang ada. Bisa juga dengan membuat keseimbangan yang tidak tampak simetris namun memberikan keseimbangan psikologis seperti bagaimana sedikit warna merah mampu menyeimbangkan warna hijau yang terlalu banyak. Kesatuan/Keselarasan Kesatuan adalah kepaduan hubungan antar semua unsur yang menyusun suatu karya seni rupa. Kesatuan dapat dicapai menggunakan beberapa pendekatan seperti kesamaan unsur, kemiripan unsur, keselarasan unsur, keterikatan hingga keterkaitan unsur. Penekanan Penekanan atau emphasis adalah point of Interest dari suatu karya. Menggunakan suatu objek yang lebih dominan dari yang lainnya dapat membantu menarik perhatian yang melihat karya hanya dalam sekejap. Kontras Kontras adalah perbedaan yang sangat mencolok dari setidaknya dua unsur yang berbeda. Misalnya, titik putih di atas objek hitam, atau tekstur logam di atas tekstur kain yang lembut. Kontras biasa digunakan untuk membuat penekanan atau gaya komunikasi ironi. Kejelasan/Clarity Kejelasan atau Clarity adalah taraf kemudahan suatu karya untuk dimengerti dan dipahami. Clarity lebih banyak digunakan pada seni terapan seperti desain website, desain produk, desain interior, dsb. Penjelasan yang lebih mendalam dilengkapi kutipan pendapat ahli dan contoh gambar dapat ditemukan pada artikel di bawah ini. Prinsip Prinsip Seni Rupa dan Desain Menurut Para Ahli Dari penjelasan di atas, jika kita perhatikan beberapa prinsip dan unsur sangat bergantung pada jenis karya seni rupa yang diacunya. Ya, bukan hanya pengertian atau definisi saja yang dapat berubah ketika kita berbicara seni dalam konteks ragam fungsi dan wujudnya. Lalu apa saja jenis dan ragam seni rupa yang ada? Berikut penjelasannya. Seni Rupa Berdasarkan Ragam Fungsinya Berdasarkan fungsinya, seni rupa dapat dibagi menjadi dua jenis. Yaitu, seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni Rupa Murni Seni rupa murni adalah seni rupa yang fokus terhadap nilai estetika atau nilai lainnya tanpa mempertimbangkan fungsi terapan dari benda yang diciptakan. Seni ini dapat menjadi sangat eksperimental dan tidak mudah dipahami oleh kalangan masyarakat umum. Sebaliknya dapat pula menjadi suatu gerakan sosial yang justru dapat dengan mudah masuk ke kalangan umum dan menyerukan pesan positifnya. Penjelasan lebih detail dapat dibaca pada artikel di bawah ini. Seni Rupa Murni Pengertian, Batasan, Fungsi & Contoh Seni Rupa Terapan Sebaliknya, seni rupa terapan justru mengutamakan fungsi terapan yang dapat diaplikasikan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, desain produk yang harus memaksimalkan fungsionalitas dari produknya sendiri dibandingkan dengan nilai keindahannya. Penjelasan lebih lanjut dilengkapi dengan referensi tepercaya mengenai seni rupa terapan dapat dibaca pada artikel di bawah ini. Seni Rupa Terapan Pengertian, Jenis, Fungsi & Bedanya dengan Seni Murni Seni Rupa Berdasarkan Ragam Wujudnya Seni rupa dapat terbagi pula berdasarkan ragam wujudnya. Wujud tersebut adalah seni rupa dua dimensi 2d dan seni rupa tiga dimensi 3d. Berikut adalah penjelasan kedua ragam wujud tersebut. Seni Rupa 2 Dimensi Ketika berbicara seni dalam wujud 2d, maka terdapat berbagai parameter unik yang muncul dan berbeda dari ragam wujudnya yang lain. Hal tersebut meliputi medium, bahan karya, teknik, hingga keunikan lain yang membuatnya beda dari seni rupa 3d. Pelajari berbagai perbedaan tersebut melalui artikel di bawah ini. Seni Rupa 2 Dimensi Pengertian, Unsur, Alat, Teknik & Contoh Seni Rupa 3 Dimensi Seni rupa 3 dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga ukuran sisi, artinya medianya memiliki kedalaman atau ruang ketiga z. Seni rupa 3d memiliki proses berkarya yang berbeda. Wujud ini juga memiliki prioritas prinsip yang berbeda dari seni 2d. Detail lebih jelas mengenai pengertian dan keunikan seni rupa 3 dimensi dapat dilihat pada artikel di bawah ini. Seni Rupa 3 Dimensi Pengertian, Keunikannya, Jenis & Proses Seni Rupa Berdasarkan Masa Seni rupa terus berkembang atau berubah dari masa ke masa mengikuti berbagai kebaruan yang menyelubungi zaman yang dilewatinya. Pada masa lalu, lukisan merupakan salah satu bentuk dokumentasi utama. Namun setelah ada kamera, lukisan bergeser dan tergantikan oleh kamera. Begitu seterusnya. Secara umum seni rupa dapat menjadi tiga masa, berikut ini adalah penjelasannya. Seni Rupa Tradisional Seni rupa tradisional adalah seni yang secara turun-temurun dijaga keaslian norma, teknik, adat kebiasaan tertentu. Tradisi menjadi kata kunci utama bagi karya seni rupa tradisional. Penjelasan lengkap mengenai pengertian, ciri, sejarah & contoh dapat dilihat pada artikel di bawah ini. Seni Rupa Tradisional Pengertian, Ciri, Sejarah & Contoh Seni Rupa Modern Seni rupa modern adalah seni yang tidak terbatas pada tradisi atau adat istiadat suatu daerah tertentu layaknya seni rupa tradisional. Seni modern mulai mengembangkan seni rupa berdasarkan filsafat, ilmu dan prinsip-prinsip seni yang lebih mapan. Penjelasan mendetail dilengkapi pendapat para ahli dapat dibaca pada artikel di bawah ini. Seni Rupa Modern Sejarah, Sifat, Ciri Penjelasan para Ahli Seni Rupa Kontemporer Seni kontemporer adalah seni yang terikat pada masa dan konteks keadaan sekitar ketika karya tersebut diciptakan. Namun, mudahnya boleh dibilang juga bahwa seni rupa kontemporer adalah seni yang tengah berjalan saat ini, detik ini, sekitar tahun dan abad ini sedang berlangsung. Mengapa demikian? Simak pembahasan lengkapnya di sini. Seni Rupa Kontemporer Pengertian, Sejarah, Ciri & Contoh Fungsi Seni Rupa Fungsi seni rupa tentunya sangat bergantung pada jenis ragamnya. Misalnya, seni rupa terapan jelas memiliki fungsi masing-masing sesuai dengan produk yang diciptakannya. Seni murni lebih memiliki fungsi riset dan akademis dan memberikan fungsi ekstrinsik seperti nilai sosial. Namun, meskipun seni murni jelas-jelas tidak memperhatikan fungsi, sejatinya seni murni juga tetap dapat bermanfaat bagi kehidupan sosial. Tidak jarang perupa murni yang menyematkan atau menyuarakan pesan sosial dalam karyanya. Secara umum, sebelum menjadi berbagai ragam jenis yang berbeda, terdapat setidaknya dua fungsi umum yang menyelubungi seni. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut. Fungsi Individu Merupakan fungsi yang bermanfaat pada individu pencipta seni rupa sendiri. Fungsi ini terdengar hanya dapat didapatkan oleh perupa murni saja untuk menyalurkan ekspresi dan gagasannya. Namun, sebetulnya para pelaku desain atau seni terapan lain juga dapat memilikinya. Misalnya bagaimana prototyping suatu rancangan desain produk dapat bermanfaat bagi desainernya, sebagai acuan dasar untuk memudahkan proses perancangan selanjutnya yang akan dilemparkan ke pasar atau konsorsium tertentu seperti firma desain. Intinya fungsi individu memberikan kelebihan khusus terhadap individu penciptanya sendiri. Fungsi Sosial Sementara meskipun fungsi sosial identik dengan para perupa murni yang sering menyerukan pesan sosial dan nilai-nilai positif lain, seni terapan juga dapat memiliki fungsi ini. Sejatinya, perupa seni terapan adalah teknokrat yang menyelesaikan banyak masalah sehari-hari yang dialami oleh masyarakat. Sehingga secara otomatis produk tersebut akan memiliki fungsi sosial. Selain itu, berbagai kegiatan social entrepreneurship yang biasa dilakukan oleh para pegiat seni terapan juga memberikan banyak manfaat secara sekaligus. Hal itu karena dalam menjalankan social entrepreneurship, kita dengan sengaja mencari hal yang dapat berjalan baik secara finansial namun tetap bermanfaat untuk manusia maupun alam dengan cara melibatkan pengidap difabel differently able, dsb. Referensi Soedarso, SP. 1988. Tinjauan Seni, Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni. Yogyakarta Saku Dayar Sana. Sumanto. 2006. Pengembangan kreativitas seni rupa anak SD. Jakarta Depdiknas. Pekerti, W., dkk. 2008. Metode Pengembangan dan Seni. Bandung Universitas Terbuka.

Senirupa murni seperti lukisan, patung dan grafis, Posting pada seni budaya ditag 10 contoh karya seni rupa 3 dimensi, apa fungsi pisau palet, apa saja tema yang mendasari karya seni rupa, apakah yang dimaksud dengan prinsip proporsi, bagaimana pendapat anda tentang seni rupa, bahan dan teknik dalam berkarya seni rupa, bentuk seni rupa

- Dalam bidang keilmuan, kritik menjadi tanggapan evaluatif untuk menilai dan mengoreksi suatu gagasan yang dapat terjadi di segala bidang kehidupan manusia. Dengan demikian, kritik seni rupa berarti analisis dan penilaian atas kelebihan dan kekurangan pada karya. Kritik seni merespons, menafsirkan makna, dan membuat penilaian kritis tentang karya seni tertentu, yang membantu pemirsa memahami, menafsirkan, dan menilai karya seni. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni, kegiatan kritik berkembang dengan berbagai fungsi sosial lainnya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi dipergunakan juga sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis price dari karya seni tersebut. Prosedur Kritik Karya Seni Rupa Prosedur kritik merupakan langkah-langkah kerja kreatif dalam menanggapi karya agar menghasilkan kritik yang berkualitas dan mudah dikomunikasikan kepada orang lain, baik kepada perupa maupun penikmat seni. Infografik SC Proses Kritik Seni Rupa. Berikut adalah prosedur dalam kritik karya seni rupa seperti dikutip Modul Pembelajaran SMA Seni Budaya a. Deskripsi Pada tahap awal ini, seseorang sebagai pihak apresiator atau kritikus seni berusaha untuk menemukan segala sesuatu yang terlihat secara visual. Kemudian mencatat atau mendeskripsikan fenomena visual juga Kritik dalam Seni Rupa, Penjelasan dan Jenis-jenisnya Tokoh-Tokoh Karya Seni Rupa Populer, Picasso hingga da Vinci Apa Saja Teknik Seni Rupa 3 Dimensi dan Penjelasan Kegunaannya b. Analisis Formal Pada tahapan ini, kritikus berupaya menelusuri kualitas karya berdasarkan struktur formal atau unsur pembentuknya. Untuk itu, pengetahuan terhadap unsur seni rupa, prinsip seni rupa dan mediumnya, bahan maupun teknik berkarya, wajib dipahami c. Interpretasi Pada tahapan ini, seorang kritikus berupaya menafsirkan makna suatu karya, baik dari sisi tema, simbol, maupun masalah yang dimunculkan. Penafsiran terhadap suatu karya seni rupa dipengaruhi sudut pandang yang dilandasi pengetahuan seni yang kita miliki. d. Evaluasi Tahapan ini adalah proses menilai kualitas suatu karya, baik dari sisi formal maupun konteksnya. Dalam evaluasi, seorang kritikus biasanya akan melakukan hal-hal sebagai berikut Membandingkan karya yang ditanggapi dengan karya lain yang sejenis. Membahas tujuan dan fungsi karya tersebut. Menetapkan eksistensi karya tersebut dengan karya sebelumnya. Menelaah sudut pandang karya tersebut. Fungsi Kritik Karya Seni Rupa Secara umum, fungsi utama kritik karya seni rupa bisa menjembatani antara perupa kreator dengan masyarakat penikmat seni. Secara ringkas, fungsi kritik karya seni adalah a. Menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik antara pencipta seniman, artis dan penikmat seni publik. Persepsi, artinya mengenali dan menafsirkan informasi Apresiasi artistik, yakni memberi tanggapan terhadap sesuatu yang memiliki nilai seni Apresiasi Estetik, yaitu memberi tanggapan terhadap karya yang memiliki keindahan dan prosesnya b. Bagi perupa bisa mendekteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta memperbaiki kekurangan karyanya. c. Bagi kritikus bisa membantu pemahaman atau meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang seniBaca juga Tahapan-tahapan dalam Penulisan Kritik Seni Rupa Mengenal Tokoh-Tokoh Karya Seni Rupa Indonesia Apa Saja Konsep Aktivitas Pengamatan Kritik Karya Seni Rupa - Pendidikan Kontributor Ahmad EfendiPenulis Ahmad EfendiEditor Alexander Haryanto
Yangdimaksud dengan bentuk adalah bentuk orang, binatang atau benda atau secarik kertas yang perlu diisi. Contoh bentuk adalah bentuk lingkaran apel. Contoh formulir adalah lamaran kerja. Bentuk, garis besar, atau konfigurasi
Nilai estetis karya seni rupa merupakan salah satu aspek analisis seni yang paling diperhatikan. Pada tataran pemahaman yang sederhana, nilai estetis sering hanya dikaitkan dengan keindahan atau unsur bagus-jeleknya suatu karya saja. Namun, sebetulnya pemahaman nilai estetis sangatlah terjal dan menyebar pada berbagai sudut pandang yang berbeda. Apakah seseorang dianggap cantik harus selalu putih? Apakah lukisan yang indah itu harus realis/natural? Bukankah indah atau cantik itu relatif? Estetika adalah cabang filsafat yang hingga kini masih terus memperdebatkan mengenai sesuatu yang indah. Berbagai dialog juga terus terjadi antara berbagai ilmu yang mempertanyakan hal serupa. Misalnya, dalam kacamata sosiologi, bukankah tidak adil jika yang harus dijadikan tokoh protagonist dalam suatu seri favorit harus selalu orang-orang yang berparas tampan atau cantik dan memiliki tubuh yang dianggap ideal oleh masyarakat? Bukankah kita harus terus progresif dan semakin menyamaratakan seluruh umat manusia tanpa membeda-bedakan warna kulit? Berbagai pertanyaan estetika yang belum terjawab dan akan terus diperdebatkan ini tentunya berlaku pula pada karya seni rupa. Namun, untuk mengerucutkan fokus pembahasan pada pokok permasalahan artikel ini, hal yang akan dibahas di sini adalah spesifik terhadap nilai estetis pada karya seni rupa dan merujuk pada satu asumsi umum yang sudah cukup mapan. Jenis Nilai Estetis Untuk membedakan nilai estetis mana yang akan kita lihat, kita harus membedakan nilai estetis berdasarkan sudut pandang estetika yang digunakan. Menurut Tim Kemdikbud 2018, hlm. 10 Nilai karya seni rupa secara teoretis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu objektif/intrinsik dan subjektif /ekstrinsik. Nilai objektif khusus mengkaji gejala visual karya seni, aktivitas ini mendasarkan kriteria ekselensi seni pada kualitas integratif tatanan formal karya seni. Tata formal ini maksudnya adalah bagaimana kualitas setiap unsur pada karya. Apakah seniman menerapkan penggunaan unsur garis yang tepat? Bagaimana pengaplikasian kontrasnya? Apakah karya cukup tampak jelas atau justru sengaja dibuat kuat kontras untuk menampilkan nuansa romantis? Berbagai pertanyaan ini dapat dinilai secara objektif dan tidak mengenai selera semata. Seorang seniman yang telah berpengalaman mampu mengolah garis, bidang, gempal, warna, serta prinsip seni rupa seperti kontras, keseimbangan yang apik dan menghasilkan karya yang apik secara bentuk atau konkretnya formal. Sementara itu, nilai subjektif kita peroleh dari pengalaman mengamati karya seni, misalnya tentang “pesan seni” dan nilai keindahan berdasarkan reaksi dan respons pribadi kita sebagai pengamat. Dalam hal ini, nilai estetis sangatlah subjektif. Setiap orang atau bahkan suatu masyarakat pada suatu region tertentu akan memiliki interpretasi yang berbeda. Misalnya suku Sunda menganggap warna putih adalah warna suci sehingga digunakan oleh pengantin pada pesta pernikahan. Sementara masyarakat Sulawesi justru menganggap warna putih bukanlah warna yang baik untuk digunakan pada acara besar seperti pernikahan. Mudahnya, terdapat pandangan objektif yang dapat memberikan penilaian sama rata dan adil bagi semua. Dalam hal ini seniman juga dapat memilih berbagai hal yang dianggap baik secara mendasar. Namun demikian setelah terbukti mampu melakukannya, seniman juga boleh melanggar berbagai ketentuan “baik” atau ekselen secara wujud formal ini dan berkreasi berdasarkan kebebasannya sendiri. Menganlisis Konsep, Prosedur, Fungsi & Tokoh Selain dilihat dari nilai estetisnya, kita juga dapat melakukan analisis karya seni rupa berdasarkan konsep, prosedur, fungsi, serta tokoh. Pengertian analisis dalam konteks apresiasi seni adalah pengkajian yang cermat terhadap karya seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya. Penelaahan secara mendalam dilakukan dengan cara menguraikan masalah pokok dengan bagian-bagian karya seni, termasuk hubungan antar bagian dengan keseluruhan, sehingga kita memperoleh kesimpulan yang tepat ketika mengkaji karya seni rupa. Konsep Pada dasarnya karya seni rupa yang berwujud konkret awalnya dicetuskan oleh suatu konsepsi yang masih abstrak. Bahkan sebetulnya suatu karya seni rupa juga dapat dibuat hanya berdasarkan konsepnya saja. Contohnya adalah bagaimana seorang seniman dapat menempelkan pisang dengan lak ban di suatu pameran. Beberapa hari atau Minggu kemudian tentunya pisang itu akan membusuk. Namun tidak masalah, pihak pameran tinggal menggantinya dengan pisang baru. Oleh karena itu, pisang tersebut bukanlah objek seninya. Objek seninya adalah konsep menempelkan pisang di dinding adalah karya seni rupanya. Dalam menganalisis karya seni rupa aspek konsep berkaitan dengan aktivitas pengamatan karya seni untuk menemukan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, penerapan prinsip estetik, dan pengkajian aspek visual, seperti struktur rupa, komposisi, dan gaya pribadi. Prosedur Aspek teknis berhubungan dengan proses kreasi, langkah-langkah kerja kreatif yang ditempuh seorang perupa untuk menghasilkan suatu karya. Baik untuk seni rupa murni, desain dan kriya. Dalam pembuatan desain logo misalnya, tahapan kerja dari penemuan gagasan, alternatif sketsa, gambar, simbol, teks, komposisi, warna, teknis, proses kreasi, sampai tercipta sebuah logo inilah yang kita sebut prosedur kerja kreatif. Prosedur ini sangat berkaitan dengan keterampilan tangan dari senimannya pula. Jika seseorang telah berlatih menggambar atau mematung selama bertahun-tahun dan terus mengembangkannya, maka ketelatenannya akan tampak pula pada karyanya. Beberapa seniman memilih jalan ini dan belakangan pada abad ini menjadi semacam pergerakan atau aliran baru, yakni hyper realism. Saat mengkaji karya sejenis ini, maka prosedur haruslah dicermati pada saat melakukan analisis karya seni rupa. Fungsi Fungsi seni pada hakikatnya adalah manfaat seni pada konteks tertentu. Misalnya, seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis dan nilai seni. Sedangkan fungsi seni bagi perupa terapan adalah menciptakan benda guna yang estetis. Dalam konteks masyarakat seni terapan berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsional yang indah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi seni terbagi menjadi dua, yakni Seni rupa murni, dan Seni rupa terapan benda guna. Tokoh Pengenalan mengenai tokoh-tokoh perupa murni pelukis, pepatung, pegrafis dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional adalah penting dalam meningkatkan kemampuan berapresiasi seni. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi tentang ketokohan, reputasi, dan kontribusi tokoh bagi masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan pada umumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan rasa empati, sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu rasa kagum akan prestasi dan jasa-jasa para seniman dan budayawan berdasarkan bukti-bukti kualitas karya seni dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu. Selain itu kita juga dapat menggunakan tokoh seni sebagai benchmark untuk bandingan kemampuan bagi seniman baru. Referensi Tim Kemdikbud. 2017. Seni Budaya XI, semester 2. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
SalamSynaoo, Pada postingan artikel kali ini, membagikan Contoh Soal Seni Rupa Ulangan Akhir Semester 2 kelas 10 kepada sobat synaoo. Sebelumnya kalian bisa download soal versi PDF nya dibawah ini. LATIHAN SOAL SENI RUPA ULANGAN AKHIR SEMESTER 2 KELAS 10 Ulangan Akhir Semester 1. Seni merupakan perbuatan manusia yang
- Ada berbagai macam seni, salah satunya adalah seni konseptual. Apa yang dimaksud dengan seni konseptual dan apa ciri-ciri seni konseptual? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan berikut! Pengertian seni konseptual Seni konseptual conceptual art merupakan seni yang lebih atau berkaitan dengan konsep. Istilah konsep atau konseptual berasal dari Bahasa Latin "conceptus" berarti pikiran, gagasan atau ide. Beberapa karya seni konseptual disebut juga sebagai seni instalasi, karena karyanya dapat dibuat kembali oleh siapa pun dengan mengikuti serangkaian instruksi tertulis dari tersebut dikarenakan seni konseptual lebih menekankan pada gagasan atau ide seninya, daripada hasil karyanya. Baca juga Aspek Konseptual dalam Seni Rupa Murni Karya seni konseptual seringkali mengeksplorasi masalah filosofis, sosial, atau politik melalui medium seperti teks, fotografi, atau instalasi. Seniman yang membuat karya seni konseptual menggunakan bahan dan bentuk apa pun tanpa mempertimbangkan apakah hal tersebut cocok atau utama pemilihan bahan dan bentuk adalah agar ide atau konsep dapat diwujudkan dengan tepat menggunakan benda apa pun. Seni konseptual memiliki beberapa ciri-ciri yang menjadikan seni konseptual berbeda dengan karya seni lainnya. Baca juga Pengertian dan Ciri-ciri Seni Rupa Modern Ciri-ciri seni konseptual Beberapa ciri-ciri seni konseptual adalah Ide dan konsep diutamakan daripada bentuk atau estetika Mengeksplorasi masalah filosofis, sosial, atau politik Menggunakan medium seperti teks, fotografi, atau instalasi Dapat mengambil bentuk performance art, land art, atau multimedia Biasanya menyampaikan pesan yang kompleks atau abstrak Mencoba menantang pandangan tradisional tentang seni Biasanya tidak berkaitan dengan nilai komersial atau pasar seni Seringkali menyoroti proses pembuatan seni daripada hasil akhirnya Dapat mengambil bentuk seni individual atau seni kolaboratif Baca juga Gaya atau Aliran dalam Karya Seni Rupa Referensi Salam, Sofyan dan teman-teman. Pengetahuan Dasar Seni Rupa. 2020. Makassar Media Sembilan Sembilan. Amsari, Syahrul dan teman-teman. Ekonomi Kreatif. 2023. Medan Umsu Press. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
DalamPasa1 38 UUHC disebutkan bahwa kekuatan hukum dari suatu pendaftaran ciptaan hapus. karena: - penghapusan atas permohonan orang, suatu badan hukum yang namanya tercatat sebagai. pencipta atau pemegang hak cipta; - lampau waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dengan mengingat Pasal 27, dan Pasal. 28;
Dalam sebuah karya seni pasti ada yang menilai karya ini baik atau banyak kurangnya. Oleh karena itu, ada yang namanya kritik karya seni rupa yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas dari masing-masing karya seni yang telah dibuat. Apa saja pengertian dan juga tahapannya? yuk baca artikel ini sampai kritik karya seni rupaKritik karya seni rupa merupakan kegiatan dalam menanggapi karya seni untuk menunjukkan suatu kelebihan dan kekurangan dari suatu karya seni rupa. Kegiatan kritik karya seni rupa dimulai dari kebutuhan untuk memahami, dilanjtkan dengan bagaimana kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni rupa kritik karya seni rupaSetelah kita membahas tentang kritik karya seni rupa dari sisi pengertian, lanjut kita akan membahas sebenarnya apa sih fungsi kritik karya seni rupa itu? yuk kita bahas satu per Kritik Populer Jenis kritik seni ini ditujukan untuk konsumsi massa kalayak umum. Biasanya dalam membuat kritik karya seni disajikan dalam istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh masyarakat Kritik JurnalisKritik jurnalistik adalah kritik seni yang penilaiannya disampaikan secara jelas dan hampir sama seperti kritik populer. Bedanya adalah kritik jurnalistik akan disebarkan lebih luas melalui media massa serta pembahasan dan kritiknya dijelaskan secara komprehensif dan lebih Kritik KeilmuanMerupakan jenis kritik seni rupa yang sifatnya lebih menekankan kepada ulasan yang mengedapkan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai /menanggapi sebuah karya seni karena dalam koridor Kritik KependidikanKritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang tujuannya untuk meningkatkan kepekaan artistik karya seni rupa dan estetika subjek belajar seni yang biasanya ada di lembaga-lembaga keempat fungsi diatas, fungsi dari adanya proses kritik ini adalah sebagai pertemuan antara sang pembuat karya seni dan penikmat karya seni lebih bisa terwadai Kritik Karya Seni RupaKenapa sih harus diadakan kritik karya seni? emang tujuan apa suatu karya seni rupa lebih dalam lagi. Lebih tau bagaimana cara menghargai suatu karya seni rupa. Untuk menumbuhkan kepedulian terhadap suatu karya seni rupa yang telah dibuat. Sebagai wujud implementasi tentang toleransi dan keberagaman ide dari orang Kritik Karya SeniSelain tujuan, efek jangka panjang dari terbiasanya melakukan kritik karya seni adalah akan menumbuhkan manfaat itu sendiri yang bermanfaat bagi sendiri maupun bagi pemilik karya seni. Apa saja manfaatnya?Menumbuhkan jiwa apresiator yang bukan hanya benar tetapi baik tau caranya. Memberikan dorongan motivasi bagi seniman supaya berkarya lebih baik dan lebih sering. Memperkuat jiwa para seniman untuk terus berkarya. Sebagai tambahan ilmu dari sudut pandang yang baru dan berdasarkan perkembangan Melakukan Kritik Karya Seni Rupaa. DeskripsiTahapan paling awal adalah bagaimana pengritik karya seni mendeskripsikan seni yang sedang ia lihat. Tahapan ini terdiri dari kegiatan menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Hal penting yang wajib diketahui adalah pengritik karya seni harus tau istilah-istilah yang ada dalam penciptaan karya seni itu Analisis FormalAnalisis formal adalah tahapan kedua dalam kritik karya seni. Tujuan analisis formal sendiri adalah untuk mendalami sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Hal utama yang paling penting yaitu kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya IterpretasiTahapan ini lebih dalam lagi dalam memberikan pandangan kepada sebuah karya seni. Pada tahap ini, kritikus akan mendalami tema yang diangkat, simbol-simbol yang ada didalamnya, serta latar belakang masalah yang ingin disampaikan dalam karya sudut pandang dimainkan oleh kritikus untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam dan luas serta sifatnya Evaluasi dan PenilaianEvaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis yang telah ada sekarang ini. Apa yang menjadi pembeda dan apa yang menjadi konteks dalam karya seni yang penjelasan dari tahapan evaluasi dan penilaian karya seni sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenisMenetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaahMenetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginyaContoh Karya Seni RupaUntuk contoh sendiri, sebenarnya sudah banyak di internet ya. Namun, hal yang penting adalah siapkan karya seni yang akan dilakukan kritik seni rupa seperti Judul karya seniSiapa penciptanyaJenisTeknik yang digunakanserta media apa yang itu ikuti langkah-langkah dalam kritik karya terkait seni lainnyaPengertian Seni Rupa Jenis dan Contoh
Senidan estetika. Karya seni rupa seperti itu mulai menjadi objek kajian Estetika sebagai suatu disiplin ilmu dalam Modernitas, dimulai dengan Critique of Judgment karya Immanuel Kant (1790), yang mengawali pergeseran dari estetika empiris (berfokus pada subjek pengalaman) menuju filsafat seni. .
Nilai estetis karya seni rupa merupakan salah satu aspek analisis seni yang paling diperhatikan. Pada tataran pemahaman yang sederhana, nilai estetis sering hanya dikaitkan dengan keindahan atau unsur bagus-jeleknya suatu karya saja. Namun, sebetulnya pemahaman nilai estetis sangatlah terjal dan menyebar pada berbagai sudut pandang yang berbeda. Apakah seseorang dianggap cantik harus selalu putih? Apakah lukisan yang indah itu harus realis/natural? Bukankah indah atau cantik itu relatif? Estetika adalah cabang filsafat yang hingga kini masih terus memperdebatkan mengenai sesuatu yang indah. Berbagai dialog juga terus terjadi antara berbagai ilmu yang mempertanyakan hal serupa. Misalnya, dalam kacamata sosiologi, bukankah tidak adil jika yang harus dijadikan tokoh protagonist dalam suatu seri favorit harus selalu orang-orang yang berparas tampan atau cantik dan memiliki tubuh yang dianggap ideal oleh masyarakat? Bukankah kita harus terus progresif dan semakin menyamaratakan seluruh umat manusia tanpa membeda-bedakan warna kulit? Berbagai pertanyaan estetika yang belum terjawab dan akan terus diperdebatkan ini tentunya berlaku pula pada karya seni rupa. Namun, untuk mengerucutkan fokus pembahasan pada pokok permasalahan artikel ini, hal yang akan dibahas di sini adalah spesifik terhadap nilai estetis pada karya seni rupa dan merujuk pada satu asumsi umum yang sudah cukup mapan. Jenis Nilai Estetis Untuk membedakan nilai estetis mana yang akan kita lihat, kita harus membedakan nilai estetis berdasarkan sudut pandang estetika yang digunakan. Menurut Tim Kemdikbud 2018, hlm. 10 Nilai karya seni rupa secara teoretis dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu objektif/intrinsik dan subjektif /ekstrinsik. Nilai objektif khusus mengkaji gejala visual karya seni, aktivitas ini mendasarkan kriteria ekselensi seni pada kualitas integratif tatanan formal karya seni. Tata formal ini maksudnya adalah bagaimana kualitas setiap unsur pada karya. Apakah seniman menerapkan penggunaan unsur garis yang tepat? Bagaimana pengaplikasian kontrasnya? Apakah karya cukup tampak jelas atau justru sengaja dibuat kuat kontras untuk menampilkan nuansa romantis? Berbagai pertanyaan ini dapat dinilai secara objektif dan tidak mengenai selera semata. Seorang seniman yang telah berpengalaman mampu mengolah garis, bidang, gempal, warna, serta prinsip seni rupa seperti kontras, keseimbangan yang apik dan menghasilkan karya yang apik secara bentuk atau konkretnya formal. Sementara itu, nilai subjektif kita peroleh dari pengalaman mengamati karya seni, misalnya tentang “pesan seni” dan nilai keindahan berdasarkan reaksi dan respons pribadi kita sebagai pengamat. Dalam hal ini, nilai estetis sangatlah subjektif. Setiap orang atau bahkan suatu masyarakat pada suatu region tertentu akan memiliki interpretasi yang berbeda. Misalnya suku Sunda menganggap warna putih adalah warna suci sehingga digunakan oleh pengantin pada pesta pernikahan. Sementara masyarakat Sulawesi justru menganggap warna putih bukanlah warna yang baik untuk digunakan pada acara besar seperti pernikahan. Mudahnya, terdapat pandangan objektif yang dapat memberikan penilaian sama rata dan adil bagi semua. Dalam hal ini seniman juga dapat memilih berbagai hal yang dianggap baik secara mendasar. Namun demikian setelah terbukti mampu melakukannya, seniman juga boleh melanggar berbagai ketentuan “baik” atau ekselen secara wujud formal ini dan berkreasi berdasarkan kebebasannya sendiri. Menganlisis Konsep, Prosedur, Fungsi & Tokoh Selain dilihat dari nilai estetisnya, kita juga dapat melakukan analisis karya seni rupa berdasarkan konsep, prosedur, fungsi, serta tokoh. Pengertian analisis dalam konteks apresiasi seni adalah pengkajian yang cermat terhadap karya seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya. Penelaahan secara mendalam dilakukan dengan cara menguraikan masalah pokok dengan bagian-bagian karya seni, termasuk hubungan antar bagian dengan keseluruhan, sehingga kita memperoleh kesimpulan yang tepat ketika mengkaji karya seni rupa. Konsep Pada dasarnya karya seni rupa yang berwujud konkret awalnya dicetuskan oleh suatu konsepsi yang masih abstrak. Bahkan sebetulnya suatu karya seni rupa juga dapat dibuat hanya berdasarkan konsepnya saja. Contohnya adalah bagaimana seorang seniman dapat menempelkan pisang dengan lak ban di suatu pameran. Beberapa hari atau Minggu kemudian tentunya pisang itu akan membusuk. Namun tidak masalah, pihak pameran tinggal menggantinya dengan pisang baru. Oleh karena itu, pisang tersebut bukanlah objek seninya. Objek seninya adalah konsep menempelkan pisang di dinding adalah karya seni rupanya. Dalam menganalisis karya seni rupa aspek konsep berkaitan dengan aktivitas pengamatan karya seni untuk menemukan sumber inspirasi, interes seni, interes bentuk, penerapan prinsip estetik, dan pengkajian aspek visual, seperti struktur rupa, komposisi, dan gaya pribadi. Prosedur Aspek teknis berhubungan dengan proses kreasi, langkah-langkah kerja kreatif yang ditempuh seorang perupa untuk menghasilkan suatu karya. Baik untuk seni rupa murni, desain dan kriya. Dalam pembuatan desain logo misalnya, tahapan kerja dari penemuan gagasan, alternatif sketsa, gambar, simbol, teks, komposisi, warna, teknis, proses kreasi, sampai tercipta sebuah logo inilah yang kita sebut prosedur kerja kreatif. Prosedur ini sangat berkaitan dengan keterampilan tangan dari senimannya pula. Jika seseorang telah berlatih menggambar atau mematung selama bertahun-tahun dan terus mengembangkannya, maka ketelatenannya akan tampak pula pada karyanya. Beberapa seniman memilih jalan ini dan belakangan pada abad ini menjadi semacam pergerakan atau aliran baru, yakni hyper realism. Saat mengkaji karya sejenis ini, maka prosedur haruslah dicermati pada saat melakukan analisis karya seni rupa. Fungsi Fungsi seni pada hakikatnya adalah manfaat seni pada konteks tertentu. Misalnya, seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis dan nilai seni. Sedangkan fungsi seni bagi perupa terapan adalah menciptakan benda guna yang estetis. Dalam konteks masyarakat seni terapan berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsional yang indah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi seni terbagi menjadi dua, yakni Seni rupa murni, dan Seni rupa terapan benda guna. Tokoh Pengenalan mengenai tokoh-tokoh perupa murni pelukis, pepatung, pegrafis dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional adalah penting dalam meningkatkan kemampuan berapresiasi seni. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi tentang ketokohan, reputasi, dan kontribusi tokoh bagi masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan pada umumnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan rasa empati, sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu rasa kagum akan prestasi dan jasa-jasa para seniman dan budayawan berdasarkan bukti-bukti kualitas karya seni dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu. Selain itu kita juga dapat menggunakan tokoh seni sebagai benchmark untuk bandingan kemampuan bagi seniman baru. Referensi Tim Kemdikbud. 2017. Seni Budaya XI, semester 2. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Analisis dalam konteks apresiasi merupakan pengkajian yang cermat terhadap karya seni rupa untuk mengetahui keberadaan karya yang sebenarnya. 1. Konsep dalam pengkajian seni rupa Pengkajian seni rupa mencakup beberapa aspek, yaitu sebagai berikut. a. Aspek visual Aspek visual berhubungan dengan wujud karya seni rupa. Wujud karya seni rupa dapat direspons oleh indra manusia. Seni rupa adalah wujud hasil karya manusia yang dapat dinikmati melalui indra penglihatan visual. Aspek visual dalam karya seni rupa terapan terdiri atas struktur visual, komposisi, dan gaya pribadi. b. Aspek konseptual Aspek konseptual berhubungan dengan konsep-konsep penciptaan sebuah karya seni rupa itu sendiri. Aspek konseptual ini sangat berpengaruh terhadap hasil karya seni yang akan dibuat atau diciptakan. Aspek konseptual terdiri atas penemuan sumber inspirasi, penetapan interes seni, penetapan interes bentuk, dan penetapan prinsip bentuk. c. Aspek kreativitas Kreativitas yang dimaksud di sini adalah kreativitas yang bersangkutan dengan karya seni. Banyak cara untuk menemukan kreativitas, misalnya dalam penggunaan media, bahan, alat, dan teknik yang berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas juga bisa didapat dengan menampilkan bentuk-bentuk baru atau memadukan unsur baru dengan yang lama. Bila hal-hal di atas dapat dicapai pada penciptaan karya seni rupa, khususnya karya seni rupa terapan, maka penilaian dari aspek ini menjadi penting untuk dipertimbangkan. d. Aspek keterampilan Penguasaan teknik atau keterampilan skill adalah tuntutan dasar proses penggarapan ide menjadi karya seni. Ini berarti bahwa dalam menggarap unsur-unsur estetis sebagai langkah lanjut dalam mencipta atau dalam menentukan asas-asas estetis, seniman perlu ditunjang dengan kemampuan teknik atau keterampilan. Bahkan kemampuan teknik itu sendiri saling berpengaruh dengan asas atau prinsip estetis. 2. Prosedur Aspek prosedur berhubungan dengan proses kreasi, yaitu langkah-langkah kerja kreatif yang ditempuh perupa untuk menghasilkan suatu karya. Misalnya dalam pembuatan desain logo, tahapan kerjanya dimulai dari penemuan gagasan, alternatif sketsa, gambar, simbol, teks, komposisi, warna, teknis, proses kreasi, sampai tercipta sebuah logo. 3. Fungsi karya seni rupa Fungsi seni rupa pada hakikatnya adalah manfaat pada konteks tertentu. Misalnya, seni bagi perupa murni adalah media ekspresi, sementara bagi apresiator adalah sarana untuk mendapatkan pengalaman estetis dan nilai seni. Sedangkan fungsi seni bagi perupa terapan adalah menciptakan benda guna yang estetis. Dalam konteks masyarakat seni rupa terapan berfungsi memenuhi kebutuhan benda fungsional yang indah. 4. Tokoh karya seni rupa Pengenalan akan tokoh-tokoh perupa murni pelukis, pematung, pegrafis dalam lingkup lokal, nasional dan internasional adalah penting dalam meningkatkan kemampuan berapresiasi seni dan mengembangkan rasa empati sehingga kepekaan dan pengetahuannya dapat memicu rasa kagum akan prestasi dan jasa-jasa para seniman budayawan berdasarkan bukti-bukti kualitas karya seni dan pengakuan yang diberikan tokoh tertentu. Tokoh-tokoh seni rupa di Indonesia, antara lain Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah, Sudjojono, GM Sidharta, Barli, dan Sasmitawinata. Sedangkan tokoh-tokoh seni rupa mancanegara, antara lain Rembrant, Vincent Van Gogh, Andi Warhol, Kandinsky, dan sebagainya. Dengan mengetahui dan mempelajari tokoh-tokoh dalam seni rupa, diharapkan wawasan serta pengetahuan dalam apresiasi, kritik, dan berkarya seni akan semakin luas. Wawasan dan pengetahuan yang luas ini akan sangat membantu dalam mengapresiasi dan mengkritisi memberikan tanggapan karya seni rupa dengan lebih baik sekaligus memperkarya gagasan dalam proses berkarya seni. 5. Nilai estetis Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dilihat mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif dan subjektif. Nilai estetis bersifat objektif jika memahami keindahan karya seni rupa secara kasat mata. Dalam pandangan objektif ini, nilai estetis atau keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpanduan warna yang sesuai, penempatan objek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Berbeda halnya dengan nilai estetis yang bersifat subjektif, keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang ditangkap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera orang yang contoh ketika melihat sebuah karya seni rupa, beberapa orang mungkin tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya, tetapi orang lain justru kurang tertarik pada karya seni tersebut. Page 2

Jelaskanapa yang dimaksud dengan kerajinan? Pembahasan Kerajinan adalah suatu karya yang dihasilkan bukan dari mesin melainkan dari tangan terampil manusia. Selain menunjuk pada barang, kata kerajinan ini juga menunjuk pada cabang seni yang tergolong kelompok seni rupa terapan sebab menekankan pada fungsi pakai suatu karya dengan tetap

November 23, 2021 Post a Comment Apakah yang dimaksud dengan prosedur dalam berkarya seni rupa?JawabProsedur dalam berkarya seni rupa adalah tata cara berkarya yang dimulai dari ide hingga terciptanya BermanfaatJangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat terus OK!
ZaqD.
  • b30qx82eqx.pages.dev/40
  • b30qx82eqx.pages.dev/139
  • b30qx82eqx.pages.dev/42
  • b30qx82eqx.pages.dev/336
  • b30qx82eqx.pages.dev/467
  • b30qx82eqx.pages.dev/402
  • b30qx82eqx.pages.dev/406
  • b30qx82eqx.pages.dev/178
  • apa yang dimaksud dengan prosedur karya seni rupa